04 Februari 2012

Mengapa Harus 'Aktivis'?

Seringkali kita mendengar kata aktivis, tetapi apakah secara gamblang kita tahu apa sebenarya aktivis itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivis mengandung 2 arti: 1. Orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan di organisasinya. 2. Seseorang yang menggerakkan (demonstrasi dsb.) Intinya aktivis itu orang yang selalu berusaha untuk mencapai suatu perubahan karena ketidaknyamanannya terhadap kondisi saat ini. Suatu ketika ada seseorang yang bertanya seperti ini, “Mengapa harus menjadi aktivis?”, maka jawaban itu sudah pasti harus keluar dari mulut kita. Aktivis muncul disebabkan oleh adanya rasa idealisme yang tinggi yang terdapat pada dirinya. Seorang aktivis ketika melihat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan koridornya, jiwa dan raganya akan langsung tergerak untuk melakukan perubahan. Dia akan selalu mencari tahu kebenaran-kebenaran tersebut sehingga muncullah pemikiran-pemikiran hebat. Aktivis bergerak secara sukarela, tanpa ada paksaan dari siapapun, untuk memperjuangkan satu nilai kebenaran bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dia menyadari bahwa untuk mencapai suatu kebenaran tidak bisa dilakukan oleh individu/perseorangan saja, melainkan harus dilakukan secara bersama-sama dengan memiliki disiplin yang kuat, organisasi yang rapi, dan semua potensi dapat tersalurkan dengan baik. Kepedulian merupakan salah satu hal mutlak yang harus dimiliki seorang aktivis. Tanpa adanya kepedulian, kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita, dan tak tahu pula apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai suatu kebenaran. Pemikiran yang logis, ambisi, semangat berkontribusi, juga tak lupa harus tertanam dalam diri aktivis. Ketika kita sudah mempunyai sense untuk menjadi seorang aktivis dan mau bergerak, maka banyak sekali sebenarnya kelebihan-kelebihan dan manfaat-manfaat yang bisa kita ambil. Aktivis merupakan seorang penggerak untuk orang-orang yang berada di belakangnya. Dia mampu menjaga nilai-nilai kebenaran. Secara perlahan, aktivis mampu memiliki talenta yang lebih dalam melakukan sesuatu. Ketika kita dapat menjadi seorang aktivis, maka akan muncul mindset ‘memberi’. ‘Memberi’ di sini maksudnya berusaha untuk mencurahkan tenaga, pikiran, harta, dan jiwanya untuk mempersembahkan sesuatu kepada orang-orang di sekitarnya, yang pada akhirnya orang-orang tersebut akan merasakan manfaat dari keberadaan aktivis itu sendiri. Hilangkanlah rasa takut untuk menjadi aktivis, karena di sinilah kita dapat memberikan segalanya untuk perubahan yang lebih baik. Kita menginginkannya, bukan?

02 Februari 2012

DIBERI menjadi Memberi

Tuhan telah menakdirkanku lahir ke dunia ini. “Sekarang aku ada dimana?’ Aku hanya bisa menangis saat itu mengharap adanya asupan Air Susu Ibu (ASI) dari sang Ibu. Waktu terus berjalan, aku DIBERI berbagai macam hal oleh orang-orang yang ada di sekitarku. Orang tuaku pertama kali mengajarkan kepadaku ilmu agama, moral, pendidikan, dsb. Semua informasi dapat dengan mudah diserap oleh otak.

Pertama kali aku memasuki Taman Kanak-Kanak (TK). Saat itu merupakan masa-masa awal aku bermain. Di sini dimulainya masa pendidikan formal, terdapat beberapa orang guru yang senantiasa menuntunku dengan sangat sabar mengenal lebih jauh mengenai kehidupan. Aku DIBERI pengajaran mengenai cara mewarnai, mengenal teman-teman yang saat itu masih lucu-lucu nan polos.

Beranjak ke Sekolah Dasar (SD), aku mulai DIBERI oleh guru-guruku berbagai macam pelajaran-pelajaran dasar, nilai-nilai baik yang harus dilakukan, kasih sayang.. Teman-teman mulai bertambah, ku belajar dan bermain bersama-sama
6 tahun berlalu, aku mulai menginjakkan kaki ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dalam fase ini, saya DIBERI hal yang sama, namun hal yang sedikit berbeda. Keran pergaulan mulai terbuka agak lebar, ilmu yang lebih tinggi, apapun itulah

Mulailah aku beranjak ke Sekolah Menengah Atas atau biasa disingkat SMA. Wooww, aku DIBERI oleh dunia ini sesuatu yang lain, tetapi menyangkut hal-hal yang lebih luas. Banyak sekali sesuatu yang kutemukan di sini. Orang-orang dengan berbagai macam karakternya, pola kehidupan yang sudah mulai kompleks, membuatku agak tercengang disini. Ada apa ini sebenarnya??? Aku pun sering terdiam, terduduk bingung, “Selama ruh kehidupan ini masih ada dalam tubuhku, banyak hal yang telah DIBERIkan oleh alam ini. Apa aku bisa menjadi seperti mereka yang telah MEMBERI berbagai macam asupan kehidupan?”

12 tahun berlalu, berakhirlah 4 masa aku menempuh pendidikan dasar. Selangkah demi selangkah aku mulai memasuki miniatur kehidupan nyata. Tempat itu biasa disebut orang-orang sebagai kampus. Kebetulan aku memilih untuk berada di sini, di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebuah kampus yang berada di jantung Kota Bandung. Saat aku mulai mencicipinya, seorang senior berkata begini, “Kita adalah putra-putri terbaik bangsa, jadilah orang-orang yang bermanfaat untuk masyarakat dan mampu berkontribusi untuk Indonesia”. kata-kata itu terdengar sangat keren, tetapi mengandung makna yang sangat dalam. Secara tak sadar, kata-kata itu seakan-akan menjadi doktrin agar kita bisa MEMBERIkan yang terbaik dalam hal apapun. Di sinilah aku mencoba untuk melakukan apa yang aku bisa. Waktu terus berjalan, sambil menempuh pendidikan kuliah di kampus, aku coba untuk masuk ke organisasi-organisasi kampus. Awalnya aku berpikir bahwa masuk ke sebuah organisasi hanya untuk mendapatkan pengalaman, teman, softskill. Ketika sudah berjalan agak lama, tampaknya mulai terlihat bahwa setiap manusia saling membutuhkan satu sama lain, baik hal pribadi maupun kelompok, organisasi, bahkan sampai tingkat negara.

Melihat hal itu semua, budaya MEMBERI ini harus semakin kuat tertanam di dalam diri masing-masing. Ketika kita masih merengek-rengek hanya ingin DIBERI sesuatu yang kita inginkan, miris sekali bahwa kita belum bisa sepenuhnya peka terhadap orang lain. Kita orang-orang beruntung. Masih terlalu banyak orang di sekitar kita, bahkan di luar sana, yang belum bisa seperti kita. Mereka penuh dengan rintangan hidup, penderitaan, yang belum tentu bisa diatasi sendiri. Apalagi orang-orang itu merupakan saudara kita, satu bangsa, satu tanah air, mereka bukan orang yang seperti kita. Sering sekali kita mendengar di media massa, berbagai macam masalah menerpa negeri ini, mulai dari hal kecil sampai hal besar. Apakah kita masih menanamkan mindset DIBERI, padahal kenyataannya banyak masalah di sekitar ini? Bangsa ini menunggu pemikiran, tangan-tangan kita agar kita mau MEMBERI kontribusi terbaik buat masa depan bangsa yang lebih baik. Oleh karena itu, ayo kita sama-sama bergerak menanamkan mulai dari sekarang budaya MEMBERI agar bangsa yang bernama ‘Indonesia’ ini mampu bergerak untuk meraih takdir kejayaannya.

26 Mei 2009

SMA Negeri 1 Cisauk: Sekolahnya Para Juara Sejati

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cisauk berdiri sejak tanggal 1 Juli 1986 berdasarkan SK Mendikbud Republik Indonesia Nomor 887/O/29/1986. Berdiri diatas lahan seluas 10.676m2, SMAN 1 Cisauk terletak dilokasi yang sangat strategis, yaitu di persilangan antara Kawasan Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Kawasan Taman Tekno Bumi Serpong Damai (BSD), Institut Teknologi Indonesia (ITI), Swiss German University (SGU), Sinar Mas World School dan berbagai fasilitas lainnya yang sangat mendukung bagi terselenggaranya proses belajar dan mengajar yang baik dan nyaman.

Kemajuan teknologi yang demikian cepat, arus globalisasi yang demikian deras, dan dinamika perubahan yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa mendesak untuk selalu berupaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) sehingga mampu menghadapi persaingan global dan menjadi pemenang.

Pelaksanaan berbagai program pengembangan pendidikan dibutuhkan ketersediaannya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, untuk itu kami berusaha melibatkan stakeholder dalam perencanaan, pelaksanaan pengembangan sekolah. Dengan 31 rombongan belajar (kelas X=9, kelas XI IPA = 6, kelas XI IPS=3, kelas XII IPA=6, dan kelas XII IPS =3, kelas inovasi = 4 ) masuk pagi semua, pelaksanaan kurikulum 2004 dan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 , serta pengembangan kurikulum dan perkembangan media pembelajaran menuntut sekolah untuk membuat inovasi dan berkreasi dalam mensikapi perkembangan tersebut. Bersyukur kami ucapkan karena partisipasi masyarakat dalam pengembangan sekolah sangat tinggi, tidak melulu mengharapkan datangnya bantuan pemerintah, melalui berbagai program, termasuk Block Grant pada tahun 2006.

Sekolah ini juga mempunyai visi, misi, motto, dan slogan yang jelas, yaitu:

VISI:

MENJADI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL YANG MENGHASILKAN INSAN BERKUALITAS DAN BERAKHLAK MULIA


MISI:

1. Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan.

2. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga siswa dapat

berkembang secara optimal.

4. Mengembangkan kreativitas dan inovasi.

5. Menyelenggarakan pembelajaran berbasis ICT dan berbahasa Inggris.

6. Meningkatkan sarana pembelajaran dan pendukung berbasis teknologi.

7. Menumbuhkan semangat kompetisi global secara intensif kepada seluruh warga

sekolah.

8. Menjalin hubungan yang baik antara stakeholder dan masyarakat dengan semangat

kekeluargaan.

9. Menyelenggarakan Manajemen Sistem Informasi (SIM, System Information

Management) Sekolah yang terbuka dan berorientasi pelayanan.

10. Melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang mendorong partisipatif, transparansi dan akuntabilitas.


MOTTO:

IQra

Innovative |Quality |Religious |Achievement

SLOGAN:

SPIRIT OF CHANGE TO BE QUALIFIED

(Semangat berubah untuk menjadi yang berkualitas)



SUMBER: www.sman1cisauk.sch.id



25 Mei 2009

Best of the Best


Jakarta - Jagoan tidak harus kalah duluan. Jagoan adalah mereka yang menang dari awal sampai penghabisan. Manchester United dan Barcelona akan bertarung untuk memperebutkan titel best of the best.

Ada banyak alasan kenapa hampir semua orang menganggap duel Liga Champions tahun ini adalah yang ideal. Final impian. Bahkan alasan itu sudah dianalisis jauh-jauh hari, paling tidak ketika bursa taruhan sedari awal memang menempatkan dua tim tersebut di urutan teratas dalam daftar favorit juara.

MU mewakili kompetisi terbaik dunia saat ini, Liga Inggris, dan Barca adalah representasi liga terciamik nomor dua di Eropa, Liga Spanyol. Dan ingat, mereka sudah menjadi juara di negeri masing-masing.

Sukses memenangi kompetisi domestik itulah yang menambah besar prestise duel mereka di Stadion Olimpico, Rabu (27/5/2009) malam atau Kamis dinihari WIB nanti. Bayangkan: juara Inggris versus kampiun Spanyol. Keren.

Lain-lain, semua data perjalanan mereka menuju tangga juara lokal dan Eropa sudah terbentang dengan gamblang, seakan-akan terlalu mudah bagi orang untuk menghafalnya.

MU memang kalah tipis dari Liverpool di akhir tahun 2008, tapi kemudian berlari lebih kencang. Jika The Reds sempat rajin memungut hasil seri, MU tetap konsisten dengan kemenangan, dan itulah yang membuat mereka tampil sebagai juara. Jagoan memang harus menang selalu.

Dalam urusan kemenangan, Barca tak kalah "biangnya". Kalah di pekan pertama La Liga dengan pelatih barunya, Josep Guardiola, sampai berbulan-bulan kemudian orang melupakan kekalahan tersebut. Ada anekdot, pertanyaan buat Barca bukanlah "besok menang atau kalah", melainkan "besok menang berapa?"

Faktanya, Barca memang sangat jago. Jagoan yang terus menang. Xavi Hernandez dkk menyihir dunia lewat permainan atraktif, berseni tinggi, dan -- yang paling menghibur adalah -- mencetak banyak gol. Di La Liga, dengan menyisakan satu pertandingan lagi, mereka sudah menghasilkan 104 gol.

Di kancah Eropa, MU nyaris tak punya kesulitan berarti. Kerikil yang pernah dimunculkan media hanyalah ketika mereka ditahan FC Porto di Old Trafford di leg pertama babak perempatfinal dan dibayang-bayangi statistik buruk di Portugal. Nyatanya mereka tetap menang lewat gol tunggal Cristiano Ronaldo.

Catatan penting lain adalah ketika MU menundukkan jawara Italia, Inter Milan, yang dibesut eks pelatih Chelsea, Jose Mourinho. Fergie Babes juga mudah melewati seteru lokalnya, Arsenal, di babak semifinal.

El Barca? Menang telak 4-0 atas klub sebesar Bayern Munich adalah salah satu bukti betapa mengerikan tim ini. Tembok pertahanan Chelsea pun pada akhirnya mampu dibongkar, walaupun baru dilakukan di menit-menit terakhir. Tapi justru itu yang menunjukkan mental juara Los Blaugana, mental jagoan.

Sampai di situ, barangkali tidak mudah untuk membuat prediksi sederhana tentang siapa yang bakal menjuarai Liga Champions dua hari mendatang. MU dan Barca memang dua tim terbaik di dunia saat ini. Dan nanti, pada Kamis dinihari WIB akan ditemukan dari mereka, siapa yang berhak menyandang status yang terbaik di antara yang terbaik. Best of the Best.

Sumber: www.detiksport.com

18 Mei 2009

Giggs: MU Menuju Dominasi


Manchester - Usai memberikan Manchester United titel ke-18, Ryan Giggs ingin lebih lagi. Ia pun memperkirakan bahwa dengan skuad yang dimiliki saat ini, MU bisa mendominasi sepak bola Inggris di masa depan.

Giggsy, yang merupakan pemain yang paling banyak mengoleksi medali juara Premiership--11 kali--, menyebut kunci keberhasilan MU adalah banyaknya pemain muda berbakat yang mereka miliki. Nantinya merekalah yang akan menjadi tulang punggung The Red Devils di masa depan.

Namun tak hanya itu saja. Giggs melihat keputusan Sir Alex Ferguson mempertahankan pemain-pemain senior ada benarnya juga. Melalui merekalah pengaruh dalam bermain kemudian tersalurkan kepada para pemain muda itu.

"Sudah diset untuk tim ini bahwa mereka akan melaju dan memenangi gelar lebih banyak lagi. Ini adalah tim yang masih muda, dan selama mereka mempertahankan rasa lapar dan hasrat mereka, maka mereka hal itu pasti tercapai," ujarnya seperti dilansir Timesonline.

"Saya yakin manajer akan memastikan hal itu. Saya yakin ini bisa berhsil. Lihat saja Wayne Rooney masih muda, tetapi memiliki bakat kepemimpinan. Hal itu juga Anda bisa lihat pada Rio (Ferdinand), Wes (Brown), John O'Shea dan Darren Fletcher, yang banyak berperan musim ini."

Di usianya yang sudah mencapai angka 35, Giggs menyebut bahwa memenangi titel juara terasa lebih emosional. Ia pun merasa tertantang untuk bermain lebih bagus setiap kali melihat para pemain muda bermain dengan penuh semangat.

"Memenangi titel ketika di senja karier terasa lebih emosional. Memenanginya di Old Trafford sangatlah brilian dan semua emosi pun tertumpah," tandasnya.

"Para anak muda di tim ini seperti Wayne dan Cristiano (Ronaldo) membuat saya terus termotivasi. Lalu musim ini kami memiliki Kiko (Federico) Macheda yang tiba-tiba muncul dan mencetak dua gol. Lalu ada juga Rafael (Da Silva) yang telah membuat dampak yang begitu besar."

"Anda melihat mereka dan ingat diri Anda waktu seusia mereka, tanpa rasa takut dan penuh kemauan, dan hal itu membakar diri Anda lagi," tukasnya.


SUMBER: www.detiksport.com